Coffee Persecution Story - Part I

Akhir-akhir ini kata "persekusi" menjadi ;booming' disosial media dan media-media berita, terutama setelah yang sedang hangat terjadi belakangan ini dimana seorang remaja mengalami perksekusi akibat dianggap mengolok-olok suatu organisasi masyarakat. Remaja tersebut mendapatkan ancaman dan kekerasan secara fisik dan dipaksa mengakui kesalahannya.

Kita ga akan bahas soal persekusi yang terjadi belakangan ini (biar polisi aja yang urus ya guys ;D), tapi kita bahas sejarah kopi nih. Menariknya, minuman terpopuler sejamam-jaman ini dulu itu korban "persekusi" loh. Mulai dari awal kemunculannya kewilayah Arabian bahkan hingga dibawa ke tanah Eropa.

Intro
Satanic Latte Art
Zaman dulu, Gubernur Mekah sempat melarang peminum kopi untuk masuk kedalam Mesjid loh. Ternyata Gubernur ini sempat tersinggung karena beberapa pekerja perusahaan kopi hendak melewatkan doa dimalam hari ketika ia keluar dari mesjid yang pada akhirnya kebijakan itu ditarik kembali.

Kemunculan kopi di Eropa juga tidak terlepas penolakan, bahkan kopi sempat disebut 'the Invention of Satan' atau 'Ciptaan Satan' karena di Arab sendiri kopi digunakan untuk menggantikan wine yang dianggap umat kristiani sebagai simbol darah Kristus. Kopi kembali diizinkan untuk dikonsumsi setelah Paus yang memimpi gereja pada saaat itu membaptis dan mengesahkan kopi menjadi minuman kristiani.


Cited : http://www.drinkingcup.net/
Selain mengalami persekusi akibat agama, rumah-rumah minum kopi sempat dilarang dibeberapa negara.Kita tau kan kopi membuat pagi kita menjadi cerah dan merasa obrolan bisa lancar kemana-mana.

Nah sama kayak zaman dahulu, dirumah-rumah kopi orang-orang dateng untuk menikmati kopi mereka sembari berdiskusi mengenai tirani yang mereka hadapi dan mulai berbicara mengenai cara untuk bebas dan merdeka. Dari sinilah gerakan-gerakan menuntuk revolusi dan kebebasan melawan tirani yang mereka terima dari pemerintah. Makanya beberapa negara sempat ketakutan mulai dari menutup rumah-rumah kopi sampai melarang minuman ini bahkan membakargudang-gudang penyimpanannya.

Nah, dipostingan kali ini, kita bakal bahas nih cerita-cerita singkat 'persekusi' yang dialami si hitam popular ini. 

Persekusi kopi pertama - Mekah
Dari artikel sebelumnya (ini) kita tahu bahwa kopi mulai popular di tanah Arab ketika dibawa oleh Sheik Gemaleddin dari Etiophia ke tanah Arab. Sekitar abad ke-15, kopi mulai masuk ke Mekah dan Madina hingga ke Ibukota ke-Sultanan Mesir, Kairo. Awal penggunaan kopi sama seperti awal kopi masuk keYaman, yaitu untuk tetap terjaga selama melakukan upacara keagamaan dimalam hari.
Cited : All About Coffe - Author H. W. Ukers

Kopi mulai popular, sehingga hampir tidak pernah warga mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaannya tanpa kopi. Di rumah kopi pertama yang pernah diketahui, Kaveh Kanes, kopi mulai dianggap sebagai minuman kaum sekular, karena di rumah kopi tersebut selain meminum kopi, orang orang akan bermain catur, berdiskusi mengenai hari yang baru dan menghibur diri mereka dengan berjoget, bernyanyi dan bermusik dimana menurut kepercayaan disana pada saat itu (Literature : Mohammedans), hal-hal ini merupakan hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Para Pemimpin kepercayaan sangat menolak kehadiran rumah-rumah kopi karena berpotensi menghasilkan kekacauan karena tekadang memunculkan argumen sosial, politik bahkan agama.


Kair Bey - Cited :
https://bartenderphd.wordpress.com
Seperti yang udah disinggung di Intro, Gubernur Mekah pada saat itu, Keir Bey, selepas berdoa disore hari dari mesjid, melihat orang-orang hendak melewatkan ibadah malam. Kemudian ia beranggapan bahwa segala sesuatu yang membawa kesenangan memungkinkan membawa seseorang kepada prilaku boros yang dimana dilarang oleh hukum. Apalagi dirumah-rumah kopi banyak orang bersenang senang yang sangat bertentangan dengan hukum suci. Maka kemudian ia menghakimi dan melarang kopi dan rumah-rumah kopi.


Beberapa penikmat kopi memprotes kebijakan itu, berusaha menjelaskan bahwa kopi berbeda dengan apa yang dikira pimpinan-pimpinan agama, bahkan kopi sangat berbeda dengan anggur. Bahkan seorang Mufti dari Aden (Yaman) sempat bersaksi, namun ia malah dianggap fanatik yang menghina agama.



Meskipun demikian, orang-orang masih meminum kopi secara sembunyi-sembunyi. Penikmat kopi masih berusaha berbicara pada kawan-kawan dan para oposisi bahwa keputusan itu tidak berdasarkan fakta, bahkan sangan bertolak beakang dengna opini para Mufti diwilayah Arab lain. Ketika aturan itu berjalan beberapa orang tertangkap tidak patuh dan mendapatkan hukuman.



Kebijakan itu dicabut, setelah Sultan Kairo tidak setuju dengan kebijakan itu, dan meminta kebijakan tersebut untuk ditarik, karena bagaimana mungkin minuman yang legal dan popular di Kairo yang merupakan Ibu Kota Kerajaan yang menguasai daerah Mekah. Diapun beranggapan belum ada satu kejahatan apapun yang muncul diakibatkan penggunaan kopi.


Lanjut yaaa ke Coffee Persecution Story - Part II


Stay Tune ya :D



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengenalan Material Elektronik : Semikonduktor

Fakta Menarik Grafen

Kecelakaan Chernobyl